Halaman

Senin, 02 Juli 2012

MEMAJUKAN PERTANIAN INDONESIA DENGAN KRIPIK BUAH


Indonesia sebagai negara agraris dengan potensi hasil pertanian yang sangat besar diantaranya hasil perkebunan dan buah-buahan seharusnya mampu bersaing dengan maraknya buah-buahan impor dari negara lain.
Kemampuan untuk bersaing ini masih perlu ditingkatkan dengan cara :
1. Memberikan nilai tambah pada hasil pertanian
2. Menguatkan posisi tawar petani
3. Meningkatkan kesejahteraan petani dan penduduk sekitar
4. Memajukan UKM/INDUSTRI berbasis pertanian (Agroindustri)
5. Mewujudkan kemandirian pangan dan kemandirian ekonom


Salah satu usaha untuk mewujudkan hal-hal diatas adalah dengan mengembangkan industri kripik buah dan sayuran yang memiliki pangsa pasar yang masih cukup terbuka lebar di Indonesia maupun Manca Negara.

KERIPIK BUAH, SEHAT, PENUH MANFAAT

Tingginya potensi buah-buahan yang ada di beberapa daerah Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal. Para pengusaha dan petani agrobisnis masih banyak yang sekedar menjual hasil pertanian apa adanya, tanpa diolah lebih lanjut menjadi produk makanan yang berkualitas.

Salah satu contoh pengolahan hasil bumi yang populer adalah dengan menjadikan produk siap saji yang sangat digemari masyarakat yaitu Kripik.
  keripik buah 300x225 Bisnis Keripik Buah: Memanfaatkan Produksi Buah yang Melimpah



KENAPA KRIPIK?
  1. Produk tahan lama tanpa bahan pengawet dan bahan kimia
  2. Rasa, tampilan dan aroma tidak banyak berubah.
  3. Disukai oleh semua kalangan.
  4. Kandungan Gizi tetap terjaga dengan sistem pengolahan yang tepat
Proses Pengolahan
Pengolahan buah segar menjadi kripik buah sangat sederhana, karena pada dasarrya hanya merupakan proses penguapan air dan bagian buah yang dapat dimakan. Namun demikian setiap menjaga agar rasa dan aroma khas buah tidak berubah dan kripik menjad renyah maka proses penguapan air harus di lakukan dengan cara menggoreng buah menggunakan penggorengan bertekanan rendah / vakum / hampa.

Kandungan Zat Gizi
Kandungan gizi kripik buah yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena diproses dengan menggunakan suhu rendah. Hasil analisis kandungan gizi per 100 g kripik buah sebagai berikut:
Total gula : 31,7 g
Protein : 3,0 g
Lemak : 8,6 g
Serat : 4,1 g
Vitamin : 63,3 mg
Kalori :216,4 kkal
Air :5.5 g.


MEMILIH BUAH DAN SAYURAN

Rutin mengkonsumsi buah dan sayur segar merupakan salah satu bentuk pola hidup sehat. Buah dan sayur banyak mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan zat nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mendapatkan buah dan sayur tidaklah sulit, sekarang sudah banyak tersedia di pasar baik tradisional maupun modern. Produk yang dijual pun beragam ada buah lokal hasil pertanian dalam negeri dan buah impor dari luar negeri.
Dewasa ini ditemukan banyak buah dan sayur (terutama buah impor) yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia, karena mengandung berbagai zat yang berbahaya. Menurut Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Nabati Hayati pada Badan Karantina Pertanian, Arifin Tasrif mengungkapkan tahun 2011 lalu pihaknya menolak masuk sekitar 1.000 ton buah impor karena mengandung berbagai residu atau bahan kimia berbahaya seperti formalin dan zat pewarna.(1)
Melihat kenyataan tersebut, kita sebagai konsumen patut mewaspadai buah dan sayur yang berbahaya, yakni dengan mengetahui ciri-cirinya. Selain itu, kita juga perlu mengetahui cara memilih, mengolah, dan menkonsumsi buah dan sayur segar agar aman dikonsumsi. Berikut beberapa ciri buah yang mengandung zat berbahaya sehingga patut diwaspadai:

Buah Berformalin
Ciri-ciri:
  • Bagian kulitnya terlihat kencang dan segar meski sudah berbulan-bulan dipanen.
  • Umumnya buah yang diberi formalin adalah jeruk, anggur, dan apel
  • Formalin pada buah yang dijual secara bertangkai, misalnya lengkeng dan anggur, dapat lebih mudah dikenali. Jika tangkainya sudah tampak layu, sementara buahnya masih sangat segar dengan bau menyengat yang bukan bau buah, patut diwaspadai.
Disuntik Zat Pewarna
Ciri-ciri:
  • Adapun ciri-ciri buah yang telah disuntik dengan zat berbahaya biasanya meninggalkan bekas lubang kecil agak dalam.
  • Bekas suntikan umunya berada di bagian ujung yang ada tangkai buahnya.
  • Khusus buah yang sudah disuntik dengan pewarna tekstil, biasanya warnanya lebih terang dan meninggalkan bekas di mulut.
  • Zat pewarna biasanya diberikan pada bua pier, mangga, belimbing, pisang, jeruk, dan semangka.
Mengandung Lilin
Ciri-ciri:
  • Buah berlilin biasanya lebih mengkilat.
  • Untuk mengetahuinya cukup dengan mengerik memakai pisau dan serbuk-serbuk putih akan berjatuhan.
  • Untuk memastikan, jika serbuk tadi dibakar akan meleleh.
  • Daging buah yang dilapis lilin biasanya sudah tidak segar.
  • Cara lain adalah membakar langsung buah. Jika mengandung lapisan lilin, kulitnya basah seperti minyak.
Meskipun demikian, kita harus tetap mengkonsumsi buah dengan porsi yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Yang penting kita mengetahui tips-tips dalam memilih dan mengolah buah/ sayur sebelum dikonsumsi.(2) Berikut beberapa tips amal memilih dan mengolah buah/ sayur agar aman dikonsumsi.
Tips dalam Memilih Buah dan Sayur
  1. Pilihlah buah dan sayur dengan penampakan yang baik, warnanya cerah atau tidak kusam, serta menunjukkan kesegaran.
  2. Untuk pemilihan kentang, diusahakan jangan yang masih muda dan kulitnya berwarna hijau karena pada bagian kulit yang berwarna hijau banyak mengandung senyawa yang disebut solanin, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan keracunan dan menyebabkan gangguan pada pembuluh syaraf manusia serta merupakan zat karsinogenik.
  3. Menghindari memilih buah impor dengan penampakan kulit terlalu mengkilat (kemungkinan mengandung parafin/lilin).
Persiapan Buah dan Sayuran Sebelum Dimasak
  1. Menghindari memilih bercak putih pada buah dan sayuran yang kemungkinan bekas pestisida yang mengering atau memilih sayur yang berlubang yang diindikasikan tidak disemprot pestisida.
  2. Menyimpan sayur pada suhu rendah.
  3. Buang bagian akar yang dapat menjadi sumber pencemaran.
  4. Cuci dengan air mengalir sebelum diolah dan disajikan.
  5. Kupas lebih dahulu kulit buah sebelum dikonsumsi (seperti apel, sawo sejenisnya), begitu juga dengan sayur (seperti wortel dan kentang) karena tidak semua residu pestisida akan hilang dalam pencucian.
  6. Bila buah akan dibuat juice, pastikan dari buah yang benar-benar segar.
  7. Rendam kentang dalam air.
  8. Lepaskan lembar daun sayuran seperti kubis dan sawi.
Cara Memasak Sayuran
  1. Cuci sayuran yang akan direbus atau dimasak dengan air keran yang mengalir.
  2. Potong-potong menurut ukuran yang sesuai.
  3. Masak sayuran dalam porsi sekali makan, agar tidak perlu dipanaskan berkali-kali, masak dengan suhu minimum 770C.
  4. Bila akan direbus , rebus dalam air yang sudah dididihkan terlebih dahulu dengan jumlah air secukupnya.
  5. Buka tutup panci selama perebusan dan dilakukan perebusan dalam waktu tidak terlalu lama sehingga sayur tidak menjadi terlalu lunak dan tidak pudar warnanya.
  6. Bila akan dikukus atau ditumis, gunakan waktu secukupnya.
  7. Sayuran yang akan dihidangkan dalam keadaan mentah seperti untuk salad, karedok atau lalap, harus dicuci bersih dengan air kran yang mengalir dan dicelup sebentar kedalam air panas atau dibilas dengan air matang.
  8. Sayuran yang bersantan umumnya lebih mudah basi, jangan simpan lebih dari 4 jam pada suhu kamar.
Demikian bebarapa informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Selamat menkonsumsi buah dan sayur segar untuk kesehatan tubuh kita.

Sumber:
1. (1) Bahaya Buah Impor, http://www.surabayapost.co.id, edisi Minggu, 27/05/2012
2. (2) Buah dan sayur segar siapa takut?  http://bkp.ntbprov.go.id